9/26/2015

Seputar Kopling, Kabel kopling, Per kopling, Kampas kopling


Bissmillahirrohmaanirrohiim.
Permisi om Admin, ane numpang bikin docs dikarenakan banyaknya pertanyaan2 seputar apa yg ingin ane share dimari. Sekiranya berkenan dan bermanfaat. amiiiin…
Seputar Kopling, Kabel kopling, Per kopling, Kampas kopling
Mungkin diantara para pengguna Satria FU banyak yg menanyakan hal-hal seputar kopling, baik itu kabel kopling, per kopling ataupun kampas kopling. Dan banyak pula spare part yg ditawarkan, baik itu yg ori SGP ataupun yg aftermarket, malah ada juga yg menggunakan part-part ori yg bukan untuk FU tapi bisa di gunakan di FU dan kualitas nya bisa dipertanggungjawabkan.
Disini saya mau sharing pengalaman pribadi saya ataupun pengalaman-pengalam teman-teman di SSFC secara khususnya.
1. Kabel kopling.
Menurut saya, kabel kopling bawaan FU cukup baik, tetapi sayang, terlalu banyak lekukan di kabel nya tersebut sehingga untuk meremas handle kopling nya sedikit lebih keras. Maka disini saya menggunakan kabel kopling Supra XX yg tidak ada lekukan. Ini membuat saat kita meremas handle kopling akan sangat ringan, dan kopling pun akan sangat kenyal. Seolah-olah kita sudah menggunakan per racing… :p. Harganya pun relative lebih murah, sekitar ±Rp. 20.000 (ori Honda) dibanding ori SGP buat FU yg bisa ±Rp. 75.000.
2. Per kopling.
Hmm… untuk harian saya menyarankan untuk tetap menggunakan per bawaan nya atau ori part nya. Untuk membuat nya lebih “menggigit” lebih baik per kopling tersebut diganjal dengan ring. Ring yg di gunakan biasanya yg langsung klop adalah ring “kepala babi rem cakram” ring tersebut letak nya ada diantara baut selang rem yg dibaut ke-kepala babi rem. Bila teman-teman ingin mencopot selang rem dari kepala babi nya, maka teman-teman bisa melihat 2 ring berwarna kuning emas. Nah, ring tersebutlah yg di gunakan. Bisa juga menggunakan ring tembaga yg biasa ada di toko mur dan baut. Ingat, untuk mengganjal per kopling disarankan jangan lebih dari 4.5 mm. ini bisa membuat rumah kopling yg kemakan krn terlalu keras. Untuk harian saya tidak menganjurkan untuk menggunakan per kopling “racing”. Tidak semua, tapi kebanyakan teman-teman yg menggunakan per kopling “racing” itu bertahan sekitar 2-3 bulan saja. Ini dikarenakan rumah kopling kemakan, klaher bambo tergerus krn tidak kuat untuk mengakomodasi per racing yg sangat keras. Per racing sangat baik untuk digunakan pas saat balapan. Dan bila di pake dijalan yg ber-macet ria tangan tangan bisa kapalan dan pegal, ga enak klo dipake buat pegangan tangan dengan sang kekasih hehehee… ;p.
Bila sudah terlanjur membeli per racing, maka saya menyarankan untuk di kombinasikan dengan per bawaan standar nya. Cukup pakai 2-3 per racing, dan sisa nya per std nya. Ini untuk mencegah rumah kopling kemakan or tergerus tadi.
3. Kampas kopling
Kampas kopling bawaan sudah cukup baik, tapi saya menyarankan untuk menggunakan kampas kopling RGR ori SGP Japan. Kualitas nya sudah tidak diragukan lagi. Digunakan harian juga awet. Di pake balapan juga hayuuuk… ;p Harganya sedikit lebih mahal, sekitar ±Rp. 220.000 (setidaknya ini dulu saat saya beli hehehee..). Bagaimana dengan kampas kopling racing? Hmm… kampas kopling racing boleh juga, tapi sayang klo digunakan buat harian. Mana harganya mahal, kampas nya pun lebih cepat habis dibanding RG.
Inilah sebagian yg ingin saya sharing berdasarkan pengalaman saya pribadi dan teman-teman SSFC khusus nya. Bila ada yg ingin mengkoreksi di persilakan, ataupun ingin menambahkan juga mangga… hahaha… ;p
sumber : http://ssfc.or.id/seputar-kopling-kabel-kopling-per-kopling-kampas-kopling/

No comments:

Post a Comment