Tangerang dan Samsuri alias Bule dari PJ Motor pernah menangani masalah
yang sama. Mereka pernah dapat keluhan mesin Honda Karisma dan Supra X
125 berisik. Datangnya suara berisik itu berasal dari bagian tengah
mesin.
Padahal dari knalpot tidak keluar asap. Berarti bukan
dari ring atau seher yang oblak di silinder. Bahkan Bule pernah kecele
gara-gara itu. Bahkan sampai ganti seher dan korter, namun tetap saja
berisik, sik, sik, sik.
Prediksi kedua pasti tertuju pada rumah
kopling oblak atau mangkuk sentrifugal yang sudah bergelombang. Setelah
dibongkar dan mengencangkan paku ripet rumah kopling, tapi tetap saja
suara berisik itu tidak mau pergi.
Akhirnya Feriandi, coba
menghidupkan mesin tanpa kopling dan sentrifugal. Lewat eletrik starter,
emang bisa dihidupkan meski tanpa oli dan hanya dilakukan sebentar.
Terjawab deh kalau suara mengganggu itu timbul dari seputar kruk as.
Prediksinya
langsung tertutuju pada laher kruk as atau dari setang seher. Oleh
Feriandi coba ganti laher. “Sebab kalau ganti berikut setang seher
dipastikan mahal,” jelas Feri yang berjenggot itu.
Setelah dipasang atau dirakit kembali taunya masih berisik. Maka dipastikan setang sehernya sudah kena alias baret.
Untuk
memastikan setang piston oblak gampang. Pegang setang seher dan pukul
dari arah atas. “Jika bunyi tek tek tek dipastikan setang seher sudah
oblak,” jelas Samsuri alias Bule dari Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Untuk
mengganti setang seher tergantung pilihan. “Jika produk NPP dibanderol
sekitar Rp 80 ribu, Indoparts Rp 95 ribu dan orisinal AHM sekitar Rp 145
ribu,” jelas Bule yang juga sering menangani kasus Kaisma dan Supra X
125.
Waktu membeli setang seher, juga kudu waspada. Disarankan
tetap membawa produk yang asli sebagai contoh. Sebab kodenya ada dua
macam. Ada yang versi lama dan versi baru.
Proses pemasangan tentu
nggak sip dan kurang paten kalau hanya atau coba-coba dilakukan
sendiri. Melainkan, tetap harus minta bantuan jasa tukang bubut.
sumber : http://www.tribunnews.com/otomotif/2010/03/28/penyebab-dan-cara-atasi-setang-seher-yang-berisik
No comments:
Post a Comment